MEDAN - Dua orang karyawan PT. Central Protein Prima yang masuk ke dalam tangki ternyata meninggal di tempat.
Hal itu dijelaskan pedagang yang berada disekitar lokasi saat memberikan keterangan kepada awak media Posmetro Medan pada Senin 10 Juni 2024, sekira pukul 14:30 Wib.
"Mati..mati..mati, " sebut seorang pedagang sambil menunjuk ke arah pabrik.
PT. Central Protein Prima merupakan perusahaan aquaculture terbesar di Indonesia yang mengembangkan budidaya ikan dan udang, pakan hewan kesayangan dan fozen food.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mendengar adanya karyawan yang meninggal di PT CP Prima menurunkan tim labfor.
"Labfor Poldasu sudah datang olah TKP, " jelas Kapolda.
Baca juga:
TNI AL Tangkap 8 Kapal Pencuri Batu Bara
|
Sebelumnya diberitakan media ini, Dua orang karyawan PT. Central Protein Prima (CP Prima) yang beralamat di Jalan Timbangan Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara meninggal dunia diduga masuk ke dalam tangki yang berisikan bahan kimia.
Menurut informasi dari keluarga korban, kejadian terjadi pada hari Senin, 10 Juni 2024, Sekira pukul 11:00 Wib.
"Jam setengah 12 lewat kawannya datang, saya disuruh kerumah sakit, " ucap istri korban, Sri Anggraini.
Ketika korban, Firman Indra Kesuma (40) dibawa ke rumah duka, bau tidak sedap keluar dari tubuhnya yang membuat para warga yang melihat merasa kebauan dan terlihat keluar air dari telinga dan hidung korban. Sedangkan korban satunya lagi bernama Riski warga Jalan Batangkuis.
"Keluar terus dari kupingnya air, bau kali pun, dari hidungnya keluar juga. Baunya seperti ikan busuk, " ucap salah satu warga saat takziah ke rumah duka yang berada di Jalan Pasar IV, Marendal ll, Kecamatan Patumbak.
Saat dikonfirmasi ke PT. CV Prima, seorang pria yang mengaku pimpinan di perusahaan tersebut mengatakan tidak ada yang bisa dijumpai, namun beliau membenarkan adanya karyawan yang meninggal.
"Yang jelas ini kelalaian lah dari karyawan, kita SOP nya kan jelas, cuma dia lalai, " sebut pria yang juga mengaku sebagai bendahara salah satu ormas.
Pihak perusahan menyebutkan bahwa korban meninggal pada saat berada di rumah sakit.
"Kalau meninggalnya setelah dibawa ke rumah sakit, " sambung pria yang terakhir diketahui bernama Sujadi.
Terlihat dilokasi aktivitas pabrik masih tetap berjalan dan tidak terlihat garis polisi dari tempat kejadian perkara.